Minggu, 13 November 2011

{Saat Terindah dalam Hidup Manusia}

Pernakah Anda mengalami saat-saat terindah dalam hidup Anda? Apakah yang Anda rasakan pada saat itu? Bukankah Anda merasakan hati Anda sangat bahagia sehingga Anda ingin seandainya saat-saat itu terulang kembali?

Setiap insan tentu pernah merasakan saat-saat terindah dalam hidupnya, akan tetapi masing-masing orang akan menjadikan saat terindah dalam hidupnya ...sesuai dengan apa yang mendominasi hati dan jiwanya.

Orang yang sedang semangat melakukan usaha perdagangan dan bisnis menganggap saat terindah adalah ketika dia berhasil meraup keuntungan besar dan berlipat ganda dalam bisnisnya. Orang yang berambisi besar untuk mendapatkan kedudukan dan jabatan duniawi merasa saat yang terindah adalah ketika dia berhasil menduduki jabatan tinggi dan penting dalam kariernya.

Demikian pula, orang yang sedang dimabuk cinta merasa bahwa saat terindah adalah ketika cintanya diterima oleh sang kekasih dan ketika berjumpa dengannya.

Demikianlah sekilas gambaran keadaan manusia dalam menilai saat-saat terindah dalam hidup mereka Sekarang marilah kita perhatikan dan renungkan dengan seksama, manakah di antara semua itu yang benar-benar merupakan kebahagiaan dan keindahan yang sejati, sehingga orang yang mendapatkannya berarti sungguh dia telah merasakan saat terindah dalam hidupnya?

Renungan tentang keindahan dan kebahagiaan hidup yang sejati

Imam Ibnul Qayyim berkata, “Sesungguhnya bentuk-bentuk kebahagiaan (keindahan) yang diprioritaskan oleh jiwa manusia ada tiga (macam):

1- Kebahagiaan (keindahan) di luar zat (diri) manusia, bahkan keindahan ini merupakan pinjaman dari selain dirinya, yang akan hilang dengan dikembalikannya pinjaman tersebut. Inilah kebahagiaan (keindahan) dengan harta dan kedudukan (jabatan duniawi).

Keindahan seperti ini adalah seperti keindahan seseorang dengan pakaian (indah) dan perhiasannya, tapi ketika pandanganmu melewati penutup dirinya tersebut maka ternyata tidak ada satu keindahanpun yang tersisa pada dirinya!

Dalam sebuah kisah diceritakan bahwa ada seorang ulama yang menumpang sebuah kapal laut bersama para saudagar kaya, kemudian kapal tersebut pecah (dan tenggelam bersama seluruh barang-barang muatan). Maka para saudagar tersebut serta merta menjadi orang-orang yang hina dan rendah (karena harta mereka tenggelam di laut) padahal sebelumnya mereka merasa mulia (bangga) dengan kekayaan mereka. Sedangkan ulama tersebut sesampainya di negeri tujuan beliau dimuliakan dengan berbagai macam hadiah dan penghormatan (karena ilmu yang dimilikinya). Ketika para saudagar yang telah menjadi miskin itu ingin kembali ke negeri mereka, mereka bertanya kepada ulama tersebut: Apakah anda ingin menitip pesan atau surat untuk kaum kerabat anda? Maka ulama itu menjawab: “Iya, sampaikanlah kepada mereka: Jika kalian ingin mengambil harta (kemuliaan) maka ambillah harta yang tidak akan tenggelam (hilang) meskipun kapal tenggelam, oleh karena itu jadikanlah ilmu sebagai (barang) perniagaan (kalian)”.

2- (Bentuk) kebahagiaan (keindahan) yang kedua: kebahagiaan (keindahan) pada tubuh dan fisik manusia, seperti kesehatan tubuh, keseimbangan fisik dan anggota badan, keindahan rupa, kebersihan kulit dan kekuatan fisik. Keindahan ini meskipun lebih dekat (pada diri manusia) jika dibandingkan dengan keindahan yang pertama, namun pada hakikatnya keindahan tersebut di luar diri dan zat manusia, karena manusia itu dianggap sebagai manusia dengan ruh dan hatinya, bukan (cuma sekedar) dengan tubuh dan raganya, sebagaimana ucapan seorang penyair:

Wahai orang yang (hanya) memperhatikan fisik, betapa besar kepayahanmu dengan mengurus tubuhmu

Padahal kamu (disebut) manusia dengan ruhmu bukan dengan tubuhmu

[1]Inilah keindahan semu dan palsu milik orang-orang munafik yang tidak dibarengi dengan keindahan jiwa dan hati, sehingga Allah Ta’ala mencela mereka dalam firman-Nya:

{وَإِذَا رَأَيْتَهُمْ تُعْجِبُكَ أَجْسَامُهُمْ وَإِنْ يَقُولُوا تَسْمَعْ لِقَوْلِهِمْ كَأَنَّهُمْ خُشُبٌ مُسَنَّدَةٌ}

“Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh (penampilan fisik) mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka seakan-akan kayu yang tersandar” (QS al-Munafiqun: 4).

Artinya: mereka memiliki penampilan rupa dan fisik yang indah, tapi hati dan jiwa mereka penuh dengan keburukan, ketakutan dan kelemahan, tidak seperti penampilan lahir mereka[2].

3- (Bentuk) kebahagiaan (keindahan) yang ketiga: inilah kebahagiaan (keindahan) yang sejati, keindahan rohani dalam hati dan jiwa manusia, yaitu keindahan dengan ilmu yang bermanfaat dan buahnya (amalan shaleh untuk mendekatkan kepada Allah Ta’ala).

Sesungguhnya kebahagiaan inilah yang menetap dan kekal (pada diri manusia) dalam semua keadaan, dan menyertainya dalam semua perjalanan (hidupnya), bahkan pada semua alam yang akan dilaluinya, yaitu: alam dunia, alam barzakh (kubur) dan alam tempat menetap (akhirat). Dengan inilah seorang hamba akan meniti tangga...

I May Never

Aku mungkin takkan melihat hari esok
tak ada jaminan
dan semua yang terjadi kemarin
menjadi bagian dari sejarah

meramal masa depan, aku tak dapat
mengubah masa lampau, aku tak mampu
milikku hanya hari ini
yang kelak akan menjadi kenangan

aku harus curahkan kasih sayangku
membantu bangkit mereka yang jatuh
menjadi teman bagi yang kesepian
membuat hidup mereka sempurna

kejahatan yang kulakukan hari ini
tak dapat kubatalkan
persahabatan yang gagal kubina
mungkin tak pernah dapat kuusahakan

aku tak mungkin tak punya kesempatan lain
tuk bersujud mengucap doa

Tuhan.........!
dengan rendah hati kubersyukur atas hari ini yang Kau kuriniakan kepadaku
Jika rindu ini bertahta di jiwaku,
aku harap biarlah untuk Allah.
Bila rindu ini menarik resah,
kepada-Mu aku pasrah semua.
Bila pencarian ini masih belum kutemui..
... Ya Allah, damaikanlah hati ini untuk menanti.
Biarlah resah menarik sepi.
Biarlah kecewa meratap pergi.
Biarlah kasih-Mu mengikat diri ini.
Harta yg terbaik adalah ____ *Lisan yg berdzikir, *Hati yg bersyukur, *Seorang istri yg beriman yg membantu memperkuat keimanan suaminya.
♥ Pernahkah Qta mrasa jemu dgn kehidupan?
Jika pernah saat itulah Qta kurang brsyukur.
♥ Pernahkah Qta jemu dg rutinitas ibadah?
Jika pernah saat itulah Qta kurang ikhlas.
♥ Pernahkah Qta merasa ujian hidup ini terlalu berat?
... Jika pernah saat itulah Qta kurang bersabar
♥ Pernahkah Qta merasa lebih mulia sedikit saja dari orang yg jahat dgn Qta?
Jika pernah saat itulah ujub mulai bersemayam didiri.
♥ Pernahkah Qta merasa tdk bersemangat lagi utk melakukan kebaikan?
Jika pernah itu tandanya Qta sdh mulai berputus asa dari rahmat Allah.
Qta yg bertanya n Qta pula yg tahu jawabannya.
"Renungan malam jelang pagi"
by Abu Hafidzah

"Hidup Sederhana"



Jangan bangga dgn handphone mahal/canggih, karena alat komunikasi yg boleh menyelamatkan kita adalah DOA.
Jangan bangga dgn rumah mewah, karena rumah terakhir kita adalah KUBUR.
Jangan bangga dgn title/gelar, karena title kita terakhir adalah ALMARHUM.
... Jangan bangga dgn wajah cantik/handsome, karena wajah kita terakhir adalah TENGKORAK.
Jangan bangga dengan kereta mewah anda, karena kereta terakhir anda adalah KERANDA JENAZAH.
Jangan Sombong dgn tempat tidur yg serba empuk, Karena tempat tidur terakhir adalah TANAH.
___ أستغفر الله العظيم و أتوب إليه ___
Andai dirimu rasa sedih, pandanglah langit, ingatlah Allah masih ada.
Andai dirimu rasa resah, renunglah dasar hati, yakinlah Allah mencipta hati.
Andai dirimu rasa putus asa, lihatlah sungai yang tetap mengalir walaupun dihalang bebatuan keras.
Andai dirimu rasa kecewa, lihatlah hakikat alam semesta, percayalah Allah maha berkuasa.
Andai dirimu rasa tersisih, lihatlah purnama dimalam sepi, yakinl...ah Allah takkan biarkan kita sendiri.
Kalau semuanya tak pasti, serahkan pada yg Maha Mengetahui..
[ Allah Azza Wa Jalla ]

"Renungan sore menjelang mentari terbenam"

Created by,


Abu Hafidzah