Selasa, 08 November 2011

Salad Di Atas Hamparan Tikar

Senja sore beranjak hilang dari peraduan. sang bola api, Matahari tampak malu-malu menenggelamkan diri dari langit sore. Burung-burung berparas hitam indah terbang melayang menembus langit gelap tak tau arah entah kemana mencari sarang beristirahat. Induk ayam berjalan rapi menuntun anak-anaknya masuk ke sebuah kandang kecil terbuat dari bambu. Lampu-lampu rumah berlomba saling menerangi. Lalu lalang, hilir mudik kendaraan roda dua dan roda empat menghiasi keramaian jalan-jalan kota Solo.
            Kota Solo begitu indah dan bersahabat malam ini. Langit tanpa bintang dan bulan sedikit mengiris hati takut akan turunnya hujan. Hujan turun akan membatalkan acara yang bakal seru malam ini. Malam Final Liga Champion, Barcelona vs Manchester United. Para penggila bersiap-siap menonton final liga antar klub Eropa itu di Solopos dan Manahan. Begitu juga  dengan Ahmed, Sendro, Furqon, dkk berencana menghabiskan separuh malam minggu panjang ini dengan berkumpul bersama.
            “Furqon, Sendro, Dede, saya mandi dulu yah biar segar ketemu Novi”, ucap si Ahmed, bule dari Libya dengan lucu seperti bule-bule lain yang baru belajar bahasa Indonesia yang membuat mereka bertiga tertawa panjang.
            Hanya Ahmed yang mandi sore itu, sedangkan mereka betiga hanya cuci muka dengan sisa pembersih muka yang kubawa. Semua sudah siap melaju menuju tujuan. Sendro masih dengan baju dan celana yang sama saat kuliah tadi siang begitu pula dengan Dede dan Furqon.
            Dede, Ahmed dan Furqon datang duluan di lokasi. Sendro dan pasangannya nampak sudah tiba dari ujung halaman parkir diikuti mba Finny dan Mba Novi. Semua tampak cantik dan ganteng malam ini. Dengan terpancar aroman kebahagiaan karena bisa lepas dari rutinitas duduk di kursi kampus selama 2 minggu mendatang. Suasana kelaspun tadi siang nampak begitu riang dan senang. Sebagian teman-teman kami pulang kampung ke daerah dan pulau sebrang.
            Sekelompok anak kampus itu sudah kumpul dan mulai melangkah mencari hamparan tikar. Mudah mencari tempat susah memilih menu makan dari sekia deretan stan di Galabo, yang didirikan 4 tahun silam ini.
            Nunun dan mba Dian datang belakangan. Mba Dian, yang digosipkan dengan Furqon ini memakai setelan baju hitam. Dan Nunun yang mempunyai suara emas itu begitu cantik dengan baju kaos merah panjang dan jeans.
            Menunggu pesanan hadir di depan mata.  Ngobrol, bercanda, bergurau, saling ejek, gosip menjadi satu dalam satu waktu, semalam ini. Ahmed digojlokin dengan Novi, Desi dan Sendro, Furqon dan Dian, sedangkan Dede dan Nunun diam-diam saja duduk bersebelahan, entah apa yang diobrolin. Hanya mereka berdua yang tau. Suasana makin rame saat mas Kris dan keluarganya hadir di tengah-tengah kami. Dan membuat kami makin tertawa panjang dengan celoteh-celotehnya. “ne semua, cobaen menu tengkleng ni, ini ga ada di Kalimantan, yang kalian pesan mah itu sudah ada semua di sana”, ucap mba Finny disambut ketawa teman-teman.  Sebagian dari kami memang hanya pesan ayam kremes, bebek, dan Ahmed sendiri suka ikan bakar tanpa rasa, yang membuat pelayan jadi heran. “apa enak yah? Tanpa rasa itu?, turis aneh,,,,,,,” kata mba yang ngaku SPG makanan itu.
            Semua makanan habis kami lahap, hanya piring dan gelas yang tersisa. “di pojok hamparan tikar terlihat Desi serius menguliti sisa-sisa daging di tulang dada ayam yang dilahapya itu. “Desi lupa ma Sendro kalau udah lagi makan ya?” celoteh mas Kris, yang langsung dijaawab “iya” oleh Sendro, dan spontan yang lain tertawa senang mendengarnya. S
            Subhanallah, malam ini seperti ada sepiring salad di atas hamparan tikar. Yah, kita berasal dari berbagai macam suku, bangsa, daerah, laki-laki dan perempuan tetapi bisa berkumpul menjadi satu. Seperti sepiring salad,  yang terdiri dari berbagai macam jenis sayuran menjadi satu. Kita disatukan dengan bahasa dan rasa sama-sama makhluk Tuhan. Sedangkan salad  disatukan oleh racikan air dan bumbu.
            Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (Al Hujuraat:13).
            “pergilah kau..........” lagu dari Sherina yang disenandungkan oleh perempuan cantik berkacamata itu menjadi momen terakhir malam ini dengan nikmat Tuhan luar biasa sambil menyantap jagung bakar yang kita tunggu selama 1 jam.
Thank you my frenz......nice 2 meet U............

Tidak ada komentar:

Posting Komentar