Selasa, 08 November 2011

Satu Kesulitan Dua Kemudahan

Di Sudut lorong kematian yang serba canggih, modern, unik dan fantastik ini, tidak menjadikan manusia sadar dari segala macam imajinasi dan halunisasi. Karena Allah berfirman segala macam nikmat di dunia adalah fana, yg kekal adalah nikmat akhirat. Sehingga menjadikan manusia tak bersyukur dengan apa yang mereka peroleh. Oleh karena itu tak jarang pula manusia merasa merasa berkecil hati, kecewa, patah semangat dalam meraih mimpi menggapai langit yang diharapkan mereka. Tak jarang pula berakibat fatal hingga membuat mereka stress. Semua ini karena manusia tidak bersyukur akan nikmat mereka yg telah ada saat ini. Karena dalam siri manusia ada sifat berkeluh kesah dan kikir, apabila ditimpa musibah kita mengeluh dan apabila kita dikasih nikmat tak jarang kita bersikap kikir. (QS: 70: 19-21).
Jangan merasa sedih, tak mampu dan lemah dalam mengarungi samudera kehidupan ini sobat.  Karena Allah sang maha Pencipta tahu akan kemampuan hambanya (QS:2:185). Seperti halnya ibu kita yang tidak membelikan sepeda motor kala usia kita blm waktunya. Sebagai makhluk yang tak berdaya seyogyanya kita berprasangka baik dan hilangkan prasangka buruk karena itu tak akan merubah keadaan kita. Yang hanya akan merubah keadaan kita adalah ikhtiyar, doa dan tawakkal.
Satu hari di waktu luang, yang saat itu juga dalam keadaan terpuruk dalam problema kehidupan, aku teringat wejangan orang tua bahwa banyak-banyaklah membaca surat Al Syarh, kalau mengalamai keputus asaan. Seketika itu juga aku buka tafsir sekaligus audio file tasfsir misbah oleh prof. Quraish Shihab. Aku dengarkan secara seksama dari awal hingga akhir. Dan dalam surat itu tersimpan mutiara yang dapat menghilangkan sikap putus ada manusia. Yaitu “dalam satu kesulitan ada 2 kemudahan” dan dalam setiap kesuilitan di dalamnya ada kemudahan.
Dalam kongkow dengan cak Nun, beliau pernah didatangi orang gila, orang gila itu berkata, “heran aku sama manusia yang normal tapi sejatinya tidak normal karena mereka mempunyai akal sehat, tubuh sempurna, pake baju layak, pake kendaraan, lah aku yang pakean compang camping gaya millennium ini oke2 aja dan tidak berkeluh kesah dan putus asa”. Sobat, sebenarnya cuma  ada 3 kunci kita hidup di lorong kematian ini; Syukur, Sabar dan Ikhlas.
sobat aku lampirkan lirik Senyum Terbaikmu by Fastrack

hal yg biasa bila kau kecewa
ketika kenyataan tak seperti harapan
suka duka kecewa silih berganti
akan menjadi luar biasa jika kau memahami
sambutlah hari dengan senyum terbaikmu
buat menjadi lebih indah dari yg lalu…
Arungi segala peristiwa dengan ceria…
Syukuri nikmat yg telah ada……


Ochad ZA, PRT
Gubuk Kecil, Solo, 01 Oktober 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar