Selasa, 08 November 2011

Senyum Purnama di Langit Shubuh

Asholatu khairum minannaum
Asholatu khairum minannaum
Hayaa ‘alash sholaah
Hayya ‘alal falaah
Kubuka mata perlahan-lahan walau masih terasa sayup-sayup seperti anak ayam yang kena penyakit katarak.   Aku terjaga mendengar adzan shubuh, di sampingku ada cangkir bertuliskan pulau Dewata, berisi kopi kapal kapi sisa semalam ngopi ditemani 2 batang djarum black mentol meninabobokan dua bola mataku hingga ke alam mimpi. Kipas kecil di platfon masih berputar bah baling-baling helikopter di Halim, gelombang SAS FM masih terdengar suara gelombang kosong tanpa suara, hingga teples berisi Oreo pun aku lupa tutup. Aku segera mengambil gayungku yang berisi Listerine, dettol. Pepsodent, oral B, dan beranjak ke kamar mandi.
Berkumandang adzan, mengayun memecah sunyi, diselingi dengan sahutan ayam jantan, ku lihat ada seorang ibu mengayun sepeda dengan dua keranjang dibelakang kanan kiri, manusia yang lain masih di peraduan mimpi, mata yang celik dipejam kembali, berdengkur kembali, Purnama tersenyum kepada setiap makhluk Tuhan yang terjaga dan menghirup segarnya udara pagi, yang memandang indahnya langit ciptaanNYA. Cahaya bulat purnama begitu indah, lebih cantik dari purnama malam hari. Purnama malam hari dijamah oleh jutaan manusia, sepasang muda mudi, kakek nenek, suami istri dari berbagai tempat di sudut dunia.
Andai bulan purnama itu bisa ngomong, “ayo bangunlah manusia, tunaikanlah perintah Tuhan, mohon ampunanNYA, bersyukur atas nikmatNYA”, bulan bulat penuh berisi cahaya itu ada seribu Malaikat Tuhan yang sedang tersenyum menyaksikan manusia melangkah ke masjid mengalahkan ribuan iblis yang berusaha mengunci kedua matanya. Manusia yang sholat jamaah shubuh adalah manusia yang paling beruntung karena banyak karunia Tuhan turun di waktu Shubuh.
“Sesungguhnya sholat yang paling berat bagi orang munafik adalah sholat Isya’ dan sholat Shubuh. Sekiranya mereka mengetahui apa yang terkandung di dalamnya, niscaya mereka akan mendatangi keduanya (berjamaah di masjid) sekalipun dengan merangkak” (HR Bukhari & Muslim),
Hasdist itu masih terngiang di telingaku setelah setelah ku buka file-file video ceramah Yusuf Mansur.
Tapi ya begitulah iman, percaya atau tidak dengan hal-hal yang bersifat irrasional dan tidak langsung ada hasil detik itu juga. Begitulah peristiwa shubuh, sebagian dari kita sudah mengetahui keutamaannya namun kita tidak kuat melawan godaan iblis yang melilit tubuh kita, tidak kuat melawan iblis yang menahan mata kita, tidak kuat melawan iblis yang membelenggu kaki kita agar tidak beranjak berwudhu.
                Ya Allah, berilah kami kekuatan untuk melawan iblis yang menjerumuskan kami dalam perbuatan dosa dan menjauhkan kami denganMU, amin............

By
Ochad, Gubuk kecil di Sawah
on Saturday, July 16, 2011 at 5:50pm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar